Mitos dan Tips Memasak Daging Kambing

– Hari raya Idul Adha akan segera tiba , dan umat muslim tentu akan banyak menyembelih hewan kurban kambing maupun sapi. Dan tentu saja sebagian besar masyarakat akan menikmati daging hewan kurban. Berkaitan dengan daging kambing , banyak mitos yang beredar terkait dengan daging hewan bertanduk ini. Apakah semua mitos itu benar ?.

Berikut beberapa mitos yang selama ini diyakini kebenarannya oleh banyak orang.

Mitos pertama , masyarakat yang kebetulan diketahui tekanan darahnya rendah atau hipotensi (tensi < atau = 90/60) hasilnya meningkatkan konsumsi daging kambing biar tensinya naik. Tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh banyak sekali hal. Bisa karena perdarahan , kurang minum hingga dehidrasi karena banyak sekali alasannya , kelelahan atau kurang tidur. Tensi yang rendah juga dapat disebabkan karena gangguan pada jantung baik karena kelainan katup atau serangan jantung bahka gagal jantung.

Tetapi pada sebagian masyarakat tanpa melihat kenapa tensinya rendah eksklusif mengkonsumsi daging kambing secara berlebihan. Kalau tensi turun karena gangguan jantung , mengkonsumsi daging kambing yang berlebihan justru akan fatal dan memperburuk keadaan.

Dampak eksklusif akhir mengkonsumsi daging kambing berlebihan yaitu sembelit. Kalau kebetulan mempunyai penyakit GERD (penyakit dimana asam atau isi lambung balik arah ke atas) , maka GERDnya akan bertambah parah setelah menkonsumsi daging kambing berlebihan. Belum lagi efek jangka panjang berupa peningkatan kadar lemak dan Kolesterol darah.

Mitos kedua yang juga beredar di tengah masyarakat yaitu bahwa “torpedo” atau testis kambing akan meningkatkan gairah seksual atau sate kambing setengah matang meningkatkan gairah seksual. Ternyata , hal inipun tidak sepenuhnya benar.

Memang testis kambing banyak mengandung testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual. Tetap gotong royong peningkatan gairah seksual terjadi karena multifaktor dan tidak semata-mata bekerjasama dengan makanan.

Daging kambing , sama halnya daging merah lain menyerupai daging sapi mengandung lemak yang tinggi. Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL lemak jahat yang mampu menumpuk pada dinding pembuluh darah kita.

Selain lemak , daging kambing juga mengandung protein hewani. Protein kita butuhkan untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun.

Daging kambing termasuk juga daging sapi yang akan menjadi santapan utama Hari Raya Kurban mengandung zat gizi yang memang kita butuhkan tetapi kalau jumlahnya berlebihan akan mengganggu kesehatan kita. Dan jangan lupa imbangi banyak makan buah dan sayur untuk mengurangi efek samping dari makan daging berlebihan.

Berikut kami sajikan beberapa tips mengolah daging kambing biar tidak berbau dan empuk dengan materi yang mudah didapat disekitar kita.

Memasak Daging Kambing dengan Daun Pepaya

Sebelum dimasak bungkus dengan daun pepaya dan buah nanas. karena daun pepaya bikin daging menjadi empuk setelah matang sedangkan nanas untuk menghilangkan busuk amisnya. diperkirakan busuk nanas lebih berpengaruh dari pada jeruk.

Memasak Daging Kambing dengan Kacang Hijau

Rebus 1 kilogram daging kambing atau domba dengan kacang hijau sebanyak 5 gram. Setelah 10 menit , angkat dan tiriskan daging tersebut. Kemudian dimasak sesuai dengan keperluan.

Memasak daging kambing dengan Cuka

Rebus 1 liter air , setelah mendidih masukkan 1 kilogram daging kambing dan 50 gram cuka. Setelah mendidih , tiriskan daging kambing itu dan dimasak ulang sesuai kehendak hati

Memasak Daging Kambing dengan Jeruk Nipis

Sebelum dimasak daging kambing disiram dengan tetesan air jeruk nipis. Jika tidak ada jeruk nipis mampu dengan menggunakan daun jeruk limau.

Memasak Daging Kambing dengan Arang

Ambillah 2 potong arang lalu cucilah hingga bersih dari kotoran lain. Rebuslah daging kambing bersama-sama arang tsb , niscaya daging kambing tidak akan berbau lagi.

Setelah itu masaklah dengan rempah-rempah sesuai resep pilihan anda

Memasak Daging Kambing dengan Jahe

Cincang , memarkan atau lumat jahe , kemudian campurkan pada daging yang akan diolah. Aroma Jahe akan menutupi busuk lebus pada daging. Agar hasilnya maksimal , lebih baik lagi Jahe yang dihaluskan bersama bumbu lain.
Untuk menghilangkan busuk tak sedap. Anda Juga mampu menambahkan bumbu dapur beraroma berpengaruh menyerupai kapulaga. kayu manis , cengkeh , dan bumbu rempah lainnya. Bumbu-bumbu yang beraroma berpengaruh menyerupai itu tidak hanya membuat rasa kuliner menjadi nikmat , tetapi juga membantu menghilangkan busuk tidak sedap pada daging.

Selamat menikmati daging kambing dan tetap jaga kesehatan. (Wakoka.co.id)

0 Komentar untuk "Mitos dan Tips Memasak Daging Kambing"

Back To Top